Minggu, 18 November 2012

Tradisional dan Modern dalam Dunia Pengobatan

Pergulatan antara tradisional dan modern tidak hanya terjadi pada dunia pengobatan. Di ranah pendidikan dan bahkan agama, pergulatan itu masih saja terjadi. Memperbincangkan dan bahkan mempertentangkan antara yang tradisional dan modern jelas tidak akan pernah usai. Pengobatan tradisional, yang di wakili oleh banyak jenis seperti akupunktur, jamu, herbal, pijat dan lain sebagainya di hadapkan dengan pengobatan modern yang di wakili oleh dokter, rumah sakit dan segenap perangkat pendukung terapi bertekhnologi tinggi. Satu sama lain memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Satu sama lain juga memiliki pendukung yang tidak kalah fanatik. Jika masing-masing pihak tidak bersikap bijak tentu hal itu bisa memicu perselisihan.
Memang harus diakui, pengobatan modern, jika di ibaratkan kompetisi, ia tengah unggul dari kubu yang berseberangan dengannya. Tidak saja karena stigma masyarakat yang terbuai oleh kecanggihan perangkat diagnosa dan terapinya, namun dukungan pemerintah, yang bisa dikata mutlak, membuat pengobatan modern seperti melaju sendirian. Tapi geliat pengobatan tradisional, yang seolah menjadi anak tiri dan termarginalkan oleh sistem yang ada, dan harus puas dengan predikat "alternatif”, memiliki gerak yang tak kalah masif dalam menunjukkan eksistensinya.  Hal ini tak hanya memunculkan dinamika, namun terkadang menimbulkan friksi dan bahkan ketegangan sosial. Ini memang tidak semata berkaitan dengan gengsi masing-masing pihak terhadap keyakinan dan ilmu yang dimiliki, namun, jika mau jujur, lebih karena menyangkut lahan garapan  dan urusan perut.
Maka untuk menghindari  friksi di antara dua kubu, selain sikap bijak, perlu juga mengubah parameter sudut pandang. Benar dan salah adalah parameter  umum yang sering dipakai untuk menilai dua hal yang berseberangan. Satu kubu membela dirinya sebagai yang  mutlak benar, sementara kubu yang berseberangan sebagai yang mutlak salah. Yang satu menilai modern dan ilmiah lalu dengan serta merta menyalahkan dan menutup mata terhadap pihak lain hanya karena dinilai kuno dan irrasional. Sementara kubu yang berseberangan, menilai meski teruji ilmiah namun hanya sebatas uji laboratorium, tidaklah layak dibandingkan dan bahkan tidak sebanding dengan yang secara empiris telah teruji di lapangan selama  ribuan tahun. Maka parameter baik dan buruk mestinya yang harus dikedepankan dalam menyikapi dua hal yang berseberangan ini. Siapa yang berhak menilai ? tentu masyarakat pengguna layanan kesehatan yang jelas mendapat imbas langsung, baik buruk maupun baik, dari masing-masing kubu itu. Biarlah masyarakat menilai dengan nalarnya sendiri. Tugas masing-masing pihak hanya memberikan edukasi yang memadai dan menyeluruh mengenai apa yang bisa dilakukannya tanpa ada sedikitpun yang di tutup-tutupi. Ini untuk mencegah penipuan dan janji-janji palsu yang diteriakkan oleh oknum tidak bertanggungjawab, baik dari kubu modern, mapun kubu tradisional, tentang layanan terapi yang diberikannya kepada masyarakat. Jangan pula satu kubu menyerang kubu lain, baik langsung ataupun tersamar, bahkan menjelek-jelekkan kubu yang satu dihadapan masyarakat pengguna layanan kesehatan. Hal ini tak ubahnya kampanye hitam yang tentu menimbulkan ketegangan. Yang tidak kalah penting adalah peran pemerintah untuk bersikap adil menyikapi dua kubu yang ada ini. Jangan hanya karena imbal balik dan kompensasi yang  menggiurkan yang didapat dari satu kubu saja, dengan semena-mena melakukan serupa politik belah bambu, mengangkat satu kubu dengan menenggelamkan kubu yang lain. Biarlah dua kubu itu tumbuh, bergerak dan mendukung program kesehatan yang di canangkan pemerintah. Tugas pemerintah hanyalah memberikan regulasi yang bijak agar tidak muncul friksi, dan yang utama, dengan regulasi, maslahat masyarakat banyak bisa terpenuhi.
Sebagai penutup, kutipan dari ajaran agama ini perlu di pertimbangkan untuk menyikapi dua kubu yang saling berseberangan  ; al-muhafadzatu ‘ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah artinya memelihara tradisi yang baik dan mengambil hal baru ( modern ) yang lebih baik. Maknanya, ambillah segala sesuatu yang baik, meski berseberangan, dan tinggalkanlah yang buruk. Salam Sehat !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar