Jumat, 09 November 2012

Sakit Dingin, Pengalaman Praktek Pertamaku

Mungkin terdengar aneh ya ? Mana ada nama penyakit dingin ! Namun kenyataannya begitu. Seorang ibu datang dengan keluhan merasa dingin pada tubuhnya. Hampir 30 tahun, akunya ( seingatnya, ia mulai merasakan dingin seusai melahirkan anak ketiganya, 30 tahun yang lalu ) ia merasa selalu kedinginan. terutama saat malam menjelang. Jika hanya dingin saja, mungkin bisa beliau tahan, rupanya ada keluhan ikutan berupa nyeri sepanjang paha bagian belakang, mulai lutut sampai (maaf) pantat dan pinggang. terutama pada sisi bagian kanan. bahkan jika udara menjadi dingin seusai hujan atau cuaca dingin, sakit dan nyerinya bisa beliau rasakan hampir diseluruh tubuhnya. Nyerinya di iringi juga rasa kejang/kram dan seperti ada otot yang tertarik. Sampai-sampai beliau tidak mampu meluruskan kakinya. Beliau juga tidak bisa tidur terlentang lebih dari 5 menit. jika itu terjadi, beliau pasti terbangun seperti terkaget oleh mimpi buruk, lalu sulit untuk kembai tidur. Dokter tidak secara jelas menerangkan apa nama penyakitnya, hanya saja si ibu di curigai memiliki kadar asam urat cukup tinggi dalam darahnya.
Jika nyeri sudah tidak tertahan, selama ini paling beliau mensiasatinya dengan menggosoknya dengan reumason. kalaupun berobat kedokter, ia hanya di beri resepi obat anti nyeri dan fisioterapi. Selama keluhan, Si Ibu tidak berani mandi pakai air dingin, duduk dilantai, berjalan tanpa alas kaki atau mengkonsumsi makanan tipe dingin.
Akhirnya ia memutuskan terapi akupunktur. Saya menganjurkan si ibu untuk menjalani 1 seri akupunktur sebanyak 12 kali, seminggu 2 kali. Selanjutnya dilihat perkembangannya. Dalam terapi, saya menggabungkan akupunktur dengan moksa (lihat gambar)
Akupunktur & Moksa



 














Terapi ke 6 ada perubahan menggembirakan. Nyeri berangsur menghilang dan tidak kumat-kumatan. terapi ke 10, beliau sudah berani duduk di lantai. Setelah satu seri terapi beliau sudah kuat untuk tidur terlentang. Meski demikian, untuk menstabilkan efek terapi, saya menyarankan untuk melanjutkan terapi, seminggu sekali. Berita terakhir, kondisi beliau secara umum sudah cukup baik. Pada Akhirnya, ucap syukur tak henti mengalir kepada Sang Pemilik Ilmu. Salam Sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar